• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, Mei 24, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Sebuah Ironi Dalam Birokrasi: Keberhasilan Program Publik atau Resistensi Internal?

Sebuah Ironi Dalam Birokrasi: Keberhasilan Program Publik atau Resistensi Internal?

5 Mei 2025
in MILENIAL

Tidak ada proses perubahan tanpa gejolak. Hal ini kembali terbukti dari dinamika yang kini mencuat di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jambi, khususnya pada salah satu bidang strategis yang menangani urusan perumahan. Sebuah mosi tak percaya yang digulirkan oleh segelintir staf terhadap kepala bidangnya menjadi perbincangan hangat, bahkan bias saja menghambat keberhasilan program pemerintah yang selama ini berjalan baik dan tepat sasaran. Publik tentu patut bertanya: apakah mosi ini benar-benar berangkat dari kegagalan kinerja pimpinan, atau justru lahir dari ketidaksiapan sebagian staf menghadapi standar kerja baru yang lebih ketat dan akuntabel?

Program Berjalan, Masyarakat Merasakan Manfaat

Berita Lainnya

Terobosan PAKEM Amir Hamzah di Batanghari Supaya Tidak Gagal

Bagi Warga Kota Jambi Butuh Ambulance Gratis, Hubungi LPKNI

RTRW dan Penegakkan Hukum Dalam Mitigasi Bencana Banjir di Kota Jambi

Kita tidak bisa menutup mata bahwa program perbaikan rumah tidak layak huni (bedah rumah) yang dijalankan oleh bidang ini dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan capaian yang cukup membanggakan. Rumah-rumah milik warga dengan kondisi yang sebelumnya memprihatinkan, kini berdiri layak, kokoh, dan memberikan rasa aman bagi penghuninya. Program ini telah menyentuh masyarakat hingga ke desa-desa terpencil, dan itu tentu bukan hasil dari kerja sambil lalu. Tata kelola program yang sistematis, pengawasan yang ketat, serta ketegasan dalam manajemen waktu dan anggaran menjadi kunci keberhasilannya. Tim pelaksana di bidang ini tampaknya memang diarahkan untuk bekerja cepat, disiplin, dan berorientasi pada hasil. Standar kerja yang diterapkan memang cukup tinggi, dengan tekanan pada integritas dan tanggung jawab penuh terhadap proses serta output pekerjaan. Dalam logika pembangunan, gaya manajemen seperti ini justru dibutuhkan: bekerja cepat, tepat sasaran, dan tidak mengedepankan kenyamanan internal di atas pelayanan publik. Maka menjadi ironi ketika keberhasilan yang dirasakan masyarakat justru dibayangi oleh drama internal dari segelintir pihak yang merasa “tertekan” oleh sistem kerja yang lebih tertib.

Birokrasi Butuh Ketegasan, Bukan Kenyamanan Semu

Mosi tak percaya bukanlah hal tabu dalam sistem demokrasi birokrasi. Namun, esensi dari mosi tersebut seharusnya bertumpu pada substansi kinerja, bukan pada ketidaknyamanan karena adanya perubahan kultur kerja. Jika pimpinan menuntut disiplin waktu, transparansi anggaran, kehadiran lapangan, serta pelaporan berkala dengan akurasi data—apakah itu bentuk tekanan yang tidak wajar, atau justru bagian dari pembenahan birokrasi yang selama ini kita dambakan? Sangat mungkin, reaksi keras dari sebagian kecil staf bukan karena pimpinan bekerja semena-mena, tetapi karena tuntutan kerja yang tidak lagi memberi ruang pada kelambanan dan toleransi terhadap ketidakefisienan. Dalam hal ini, kita perlu jujur: budaya kerja di birokrasi masih banyak diwarnai oleh zona nyaman, di mana kehadiran pemimpin yang serius bekerja kerap dianggap sebagai ancaman.

Publik Harus Berpihak pada Program, Bukan Drama

Dalam konteks pelayanan publik, ukuran keberhasilan sebuah kepemimpinan bukan ditentukan oleh seberapa disukainya ia oleh internal, melainkan sejauh mana masyarakat merasakan dampaknya. Jika masyarakat kini lebih banyak yang memiliki rumah layak, jika anggaran pemerintah benar-benar turun ke lapangan dan dimanfaatkan dengan baik, dan jika program-program perumahan berjalan lebih cepat dan tepat, maka sudah selayaknya hal itu dijadikan tolok ukur. Mosi tak percaya dari segelintir orang tidak bisa dijadikan representasi kegagalan pimpinan. Terlebih jika dilakukan oleh pihak-pihak yang justru kesulitan menyesuaikan diri dengan sistem kerja baru yang menuntut profesionalisme. Dalam hal ini, keberpihakan publik semestinya diarahkan kepada keberlanjutan program, bukan pada polemik internal yang hanya menghambat laju perubahan.

Momentum Merawat Reformasi dari Dalam

Apa yang terjadi saat ini semestinya menjadi momentum evaluasi dan pembelajaran, bukan justru menjadi celah untuk menjatuhkan kinerja yang sudah terbukti berdampak. Dalam birokrasi, pemimpin yang berani menegakkan disiplin dan integritas tidak selalu disukai. Tapi justru di tangan merekalah reformasi bisa berjalan. Sudah terlalu lama birokrasi kita tenggelam dalam kebiasaan toleransi terhadap kelambanan, minim akuntabilitas, dan rendahnya urgensi terhadap pelayanan publik. Maka ketika ada pemimpin yang mencoba mengubah wajah birokrasi menjadi lebih progresif dan produktif, harusnya ia didukung— bukan dijegal oleh narasi yang dibungkus seolah-olah atas nama keadilan internal.

Penutup: Masyarakat Butuh Hasil, Bukan Drama

Pada akhirnya, publik tidak akan menilai dari cerita-cerita kantor, melainkan dari hasil nyata di lapangan. Jika masyarakat kecil bisa mendapatkan rumah layak berkat kerja keras tim perumahan Dinas PUPR, maka suara mereka lebih penting dari keluhan segelintir pegawai yang merasa kewalahan bekerja sesuai standar baru. Kita semua sepakat, birokrasi harus terus dibenahi. Tapi reformasi itu tidak akan berjalan jika setiap upaya pembenahan selalu dilawan dengan narasi personal. Mari dukung program, bukan drama. Karena yang kita butuhkan sekarang adalah birokrasi yang bekerja, bukan yang baperan. (AR)

ShareTweetSend
Previous Post

Hardiknas di Batanghari Berbagi Hadiah Menarik Meski Sedang Gerimis

Next Post

Dua Petinggi Jambi Vision dan Flash Net Dilaporkan ke Polisi

Related Posts

Terobosan PAKEM Amir Hamzah di Batanghari Supaya Tidak Gagal

Terobosan PAKEM Amir Hamzah di Batanghari Supaya Tidak Gagal

20 Mei 2025
Bagi Warga Kota Jambi Butuh Ambulance Gratis, Hubungi LPKNI

Bagi Warga Kota Jambi Butuh Ambulance Gratis, Hubungi LPKNI

17 Mei 2025
RTRW dan Penegakkan Hukum Dalam Mitigasi Bencana Banjir di Kota Jambi

RTRW dan Penegakkan Hukum Dalam Mitigasi Bencana Banjir di Kota Jambi

14 Mei 2025
KONI Pusat Puji Capaian Budi Bawa Harum Jambi pada PON Aceh-Sumut

KONI Pusat Puji Capaian Budi Bawa Harum Jambi pada PON Aceh-Sumut

14 Mei 2025
Pers VS Kreator Konten Digital: Tantangan Regulasi di Era Transformasi Media

Pers VS Kreator Konten Digital: Tantangan Regulasi di Era Transformasi Media

12 Mei 2025
Sekretaris Sebut Ketua TPP Calon Ketum KONI Jambi Tabrak Aturan, Paksa Loloskan Kandidat yang Tak Penuhi Syarat

Sekretaris Sebut Ketua TPP Calon Ketum KONI Jambi Tabrak Aturan, Paksa Loloskan Kandidat yang Tak Penuhi Syarat

9 Mei 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In