• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Jumat, Juli 4, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Forwakada Sampaikan Keluhan Ke Komisi II DPR RI dan Mendagri

Forwakada Sampaikan Keluhan Ke Komisi II DPR RI dan Mendagri

17 Juni 2019
in HEADLINE

aksipost.com – Forum Wakil Kepala Daerah (Forwakada) se Indonesia, Senin (17/6) siang tadi, mengadakan rapat bersama Komisi II DPR RI dan Kementerian Dalam Negeri di gedung DPR RI Jakarta. Tujuannya adalah, untuk menyampaikan keluhan dan meminta merevisi Undang undang nomor 23 tentang Pemerintahan Daerah.

Dan dari beberapa perwakilan Wakil Kepala Daerah yang hadir, mereka telah menyampaikan langsung apa yang terjadi disetiap daerah masing-masing. Mulai dari ketidak harmonisan dengan Kepala Daerah hingga tidak mempunyai kewenangan didalam Pemerintahan.

Berita Lainnya

Usman Ermulan: Tekad Besar Abdurrahman Sayoeti Akhirnya Diwujudkan Al Haris dan Dillah Hich

Wantim Golkar Minta Kapolda Jambi Teliti Lagi Pemberhentian Kasus Anggota DPRD

Usman Ermulan Dorong Al Haris dan Hafiz Fattah Lobi Pusat Bangun Rumah Sakit Kemenkes di Jambi

Ketika dikonfirmasi, H Robby Nahliyansyah selaku Ketua Umum Forwakada yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) membenarkan, kalau hari ini Forwakada telah melakukan rapat tersebut. Disitu, semua perwakilan Kepala Daerah yang hadir dapat menyampaikan secara langsung apa yang terjadi dimasing masing Daerahnya.

“Biar Komisi II tahu nih, apa sih yang terjadi di daerah. Dan tadi telah didengar secara langsung oleh Komisi II dan Kementerian Dalam Negeri. Ternyata masih ada kawan kawan yang tidak harmonis dengan Kepala Daerah dan Kawan kawan yang betul betul cuma menerima gaji. Dari sisi yang lain, kewenangan yang disoroti oleh kawan kawan. Punya tugas tapi tidak punya kewenangan,” ungkapnya.

Kemudia ia memaparkan, bahwa perlunya merevisi undang-undang nomor 23 tersebut, karena untuk mendapat kepastian wewenang dan tanggung jawab dari pada Wakil Kepala Daerah, maka perlunya dilakukan revisi.

Setelah disampaikan oleh perwakilan Forwakada yang hadir, maka kesimpulannya, semua Komisi II sepakat untuk Forwakada bersama Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) serta Kementerian PAN/RB untuk merevisi undang-undang nomor 23. Dan team Forwakada bersama Kementerian Dalam Negeri untuk membentuk team dalam merevisi dan membuat rekdasional yang dianggap perlu untuk memperkuat fungsi dan tugas Wakil Kepala Daerah.

Komisi II meminta Kemendagri untuk merespon dan menerima Forwakada dalam audiens serta pemebentukan team untuk Revisi undang-undang nomor 23 pasal-pasal serta paragraf yang dianggap perlu. Serta Komisi II akan mengawal proses ini.

Dalam hal ini, Forwakada bukan memikir segelintir atau yang menjabat saat ini, namun ini untuk jauh kedepan agar sinkronisasi dalam pelaksanaan tugas didaerah serta kemajuan daerah dengan adanya aturan atau undang-undang yang jelas dan up to date terhadap situasi didaerah saat ini dan kedepan.

Disamping itu, lanjutnya, pihak Forwakada akan diundang lagi oleh Kementerian Dalam Negeri untuk FGD bersama beberapa perwakilan Forwakada untuk membahas yang mana saja yang mau direvisi. Dan disitu nantinya, apa yang dianggap ideal maka akan dibahas.

“Kalau kawan kawan bilang, kita tidak ingin mencampuri urusan Kepala Daerah dalam setiap hal kebijakan dan dalam segala macam. Tapi disaat tidak ada sama sekali kewenangan itu, ya sudah. Itu lah kedepannya yang mau diarahkan,” lanjutnya.”

“Diawal bulan Juli nanti, Kementerian akan mengundang kita Forwakada untuk duduk sama sama lagi untuk membedah persoalan yang bermasalah hari ini. Harapannya hari ini, apa yang terjadi di Pilkada terkadang keharmonisan itu hanya terjadi hanya satu bulan dan berkantor hanya satu Minggu, selebih tidak berkantor lagi karena memang tidak ada yang bisa dikerjakan, ini lah yang kita informasikan,” sambungnya.

Ia berharap, didalam tahun 2019 ini ada Surat Edaran (SE) maupun Peraturan Menteri Dalam Negeri yang memang bisa mengakomodir kepentingan dari pada yang menjadi persoalan tersebut.

Ketika ditanya, didalam Kepemimpinan Kepala Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur sejak dilantik hingga sekarang terlihat enjoy enjoy saja, Robby menjawab,? “Kalau Kepala Daerah nya sangat paham dan mau. Meskipun tidak dituangkan dalam peraturan, tapi perintah lisan Kepala Daerah lebih dari semuanya. Itu la kalau di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kepala daerah selalu menitik beratkan koordinasi dan hal hal yang menjadi tugas kewenangan, jadi dengan saya pun bisa jalan dan tidak harus dengan Kepala Daerah. Itu la bedanya kita dengan yang lain,” jawabnya.

“Sebenarnya memang betul, yang namanya tugas dan selagi Kepala Daerah nya mau membagikan tugas ke kita. Maka clear dan tidak ada menjadi persoalan. Mau itu lewat peraturan bupati atau tidak, tidak masalah. Karena memang kita membantu, nah ini lah yang mau dibuang oleh kawan kawan, tidak usah lah ada kata membantu,” urainya.

Ia memaparkan, kalau dipersentasikan hampir seluruh Provinsi yang terjadi tidak keharmonisan dengan Kepala Daerah. Paling dalam satu Provinsi itu ada dua atau tiga Kabupaten Kota yang memang betul-betul harmonis.

“Selebihnya ya sudah, ada yang ekstrim dan ada yang menikmati apa yang hari ini disampaikan. Dan ini lah yang kami tidak mau, Forwakada itu tidak mau hal itu. Inilah yang mau kita dobrak dan harapan nya kedepan tidak ada lagi persoalan dan kita bisa memajukan daerah sama sama. Karena pada prinsipnya wakil bupati dan bupati itu satu kotak, dipilih dalam satu paket,” paparnya.(fni)

ShareTweetSend
Previous Post

13 Jabatan Tinggi Di Batanghari Di Jabat Oleh PLT,Ini Jawaban Kepala BKPSDMD

Next Post

Masyarakat Nipah Panjang Minta Ada Perbaikan Jembatan

Related Posts

Usman Ermulan: Tekad Besar Abdurrahman Sayoeti Akhirnya Diwujudkan Al Haris dan Dillah Hich

Usman Ermulan: Tekad Besar Abdurrahman Sayoeti Akhirnya Diwujudkan Al Haris dan Dillah Hich

4 Juli 2025
Politisi Senior Ingatkan Prabowo: China ke Indonesia Harus Perlu Visa

Wantim Golkar Minta Kapolda Jambi Teliti Lagi Pemberhentian Kasus Anggota DPRD

3 Juli 2025
Usman Ermulan Dorong Al Haris dan Hafiz Fattah Lobi Pusat Bangun Rumah Sakit Kemenkes di Jambi

Usman Ermulan Dorong Al Haris dan Hafiz Fattah Lobi Pusat Bangun Rumah Sakit Kemenkes di Jambi

2 Juli 2025
Warga Blokir Pelabuhan, Ekspor di Jambi Terancam Merosot, Pj Bupati Jangan Tidur?

Kepala Daerah di Jambi: Tolong Jangan Anda Beri Izin Pabrik Sawit di Hutan Lindung, Itu Melanggar Hukum Internasional

27 Juni 2025
Sederet Temuan BPK RI di Diskominfo Jambi, Kalian Jangan Kaget Ya!! Setengah Miliar Tidak Diketahui Keberadaan Itu Barang

Sederet Temuan BPK RI di Diskominfo Jambi, Kalian Jangan Kaget Ya!! Setengah Miliar Tidak Diketahui Keberadaan Itu Barang

23 Juni 2025
Bangun Jembatan Aurduri 3 Hanya Rp200 Miliar, Tapi Mengapa Pak Al Haris Memilih Islamic Center Rp150 Miliar dan Stadion Rp250 Miliar, Manakah Menurutmu yang Lebih Bermanfaat?

Bangun Jembatan Aurduri 3 Hanya Rp200 Miliar, Tapi Mengapa Pak Al Haris Memilih Islamic Center Rp150 Miliar dan Stadion Rp250 Miliar, Manakah Menurutmu yang Lebih Bermanfaat?

23 Juni 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In