“Ruas Jalan Provinsi Penghubung Tiga Kecamatan Rusak Parah”
Kualatungkal, AP – Kondisi ruas jalan Provinsi dari arah simpang Teluk Nilau, menuju Kecamatan Pengabuan dan Senyerang saat ini rusak parah. Salah satu titik terparah terdapat di Parit 7 dan 8 Kecamatan Bramitam. Curah hujan cukup tinggi dalam beberapa pekan terakhir membuat kendaraan sulit melintas, terutama kendaraan roda empat.
Tidak hanya sampai disitu, kerusakan jalan cukup parah juga terjadi dari Kelurahan Teluk Nilau, Kecamatan Pengabuan menuju Kecamatan Senyerang. Kerusakan ruas jalan berdampak terhadap aktivitas perekonomian masyarakat daerah itu menjadi tersendat.
Tiap kali kendaraan roda empat melintas terbenam, terutama di Parit 7 dan Parit 8 Kecamatan Bramitam. “Berjam-jam menunggu kendaraan yang terbenam itu. Sehingga terjadi kemacetan panjang,” ungkap salah seorang sopir L 300 yang membawa kelapa dari Teluk Nilau ke Kualatungkal.
Menurutnya, jalan rusak karena badan jalan berlobang cukup besar, musim hujan cukup tinggi menambah kehancuran jalan dan lobang bertambah dalam. “Pemerintah jangan hanya diam, tolong perhatikan ruas jalan di sini, sengsara warga kalau kondisinya selalu begini,” ujarnya menambahkan.
Sementara itu menurut keterangan Saimin, warga setempat, kondisi jalan rusak sejak akhir 2016 lalu. Aspal badan jalan sudah tidak ada karena terkelupas, warga menimbun seadanya dengan tanah lokal, dan itu tidak bisa bertahan lama, apalagi kalau musim hujan. “Kalau sudah hujan, jalan berubah menjadi kubangan lumpur,” kata Aimin.
Diketahui, ruas jalan tersebut merupakan jalan penghubung tiga Kecamatan, yakni Bramitam, Pengabuan dan Senyerang menuju ibu Kota Kabupaten Tanjung Jabubg Barat (Tanjabbar) dan Kota Jambi.
Dia juga berharap, pemerintah cepat tanggap untuk memperbaiki kerusakan jalan. “Kita sudah tanyakan kepada Kecamatan, dan mereka jawab ini merupakan jalan provinsi, dan sudah dilaporkan ke Provinsi. Mereka bilang akan segera dilakukan perbaikan oleh Pemerintah Provinsi,” kata Aimin lagi.
Tidak hanya kondisi ruas jalan provinsi , ruas jalan nasional Tungkal-Jambi juga ada yang rusak, tepatnya di Desa Pembengis Kecamatan Tungkalilir. Lobang besar menganga menganggu kenyamanan pengendara roda dua maupun empat. Posisinya terletak didataran rendah memudahkan air asin naik ke badan jalan jika banjir rob.
Kondisi itu membuat badan jalan cepat rusak dan berlobang. Apalagi dilintasi kendaraaan tonase tinggi, badan jalan amblas dan kemudian berlobang. Saat ini tercatat puluhan lobang menganga hingga ke jembatan baja Desa Pembengis.
Setiap kendaraan melintas harus hati-hati. Sebab, kedalaman lobang antara 15 CM sampai 20 CM bisa membuat kendaraan roda empat terjebak. Apalagi saat melintas ditengah air pasang, bisa saja roda kendaraan keluar dari badan jalan.
“Kondisi jalan ini sudah cukup lama seperti ini. Diperbaiki tak lama kemudian rusak lagi, ini akibat badan jalan kerap terendam air asin jika lagi musim pasang,” ungkap warga Lorong Barito Kualatungkal, Ikmal.
Dia berharap, Pemerintah lebih serius memperhatikan kondisi ruas jalan nasional tersebut. Melihat dari posisi badan jalan berdekatan dengan anak sungai di Pembengis harus ada solusi bagaimana badan jalan tidak terendam air asin.
Artinya kata dia, pembangunan jalan tersebut tidak akan efektif jika hanya dilakukan penimbunan kemudian diaspal. Setiap air pasang, badan jalan tetap terendam dan mudah rusak, anggarannya mubazir. “Lebih baik badan jalan ditinggikan dan fisiknya rigit beton. Saya yakin tahan lama, dan anggarannya tidak sia-sia,” papar Ikmal. mt