• REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
Selasa, September 2, 2025
Aksipost.com
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN
No Result
View All Result
Aksipost.com
No Result
View All Result
Siap-siap Puluhan Perusahaan Batu Bara Dicabut

China Bertindak, Harga Batu Bara Langsung Rontok

30 Oktober 2021
in EKONOMI, HEADLINE

PEMERINTAH China tengah mempertimbangkan untuk melakukan intervensi terhadap harga komoditas yang naik tajam, termasuk batu bara.

Beberapa waktu lalu, Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China (NDRC) mengungkapkan tengah mempelajari langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengintervensi harga batu bara.

Berita Lainnya

Hesti Haris Serahkan 50 Unit Bantuan Bedah Rumah di Kota Jambi

PEP Jambi Field Torehkan Produksi 1.243 BOPD Lewat Sumur PPS-020 di Puspa Asri

Ketua IKAL-Lemhannas Dukung Rencana Al Haris, Sentil Kepala BPJN Berfikir Maju Sedikit

Mereka akan melakukan segala upaya agar harga kembali ke kisaran yang masuk akal.

Salah satunya adalah dengan menggenjot produksi, yang sempat terhambat karena bencana banjir di sejumlah wilayah penghasil batu bara.

Jika ini berhasil dilakukan pemerintahan Presiden Xi Jinping, dipastikan kebutuhan impor China akan berkurang.

Sebagaimana diketahui, pada 18 Oktober 2021, produksi batu bara China tercatat 11,6 juta ton, melonjak 8,6% dibandingkan posisi akhir bulan lalu.

NDRC menargetkan produksi 12 juta ton per hari agar harga batu bara bisa turun.

Menurut perhitungan Refinitiv, jika tingkat produksi Oktober 2021 terjaga hingga akhir tahun, maka pada kuartal IV-2021 produksi batu bara China akan sebanyak 1,07 miliar ton.

Ini membuat produksi sepanjang 2021 menjadi 3,99 miliar ton, naik 4% dibandingkan 2020 sekaligus menjadi rekor tertinggi.

Batu bara merupakan komoditas strategis bagi China, karena sekitar 60% pembangkit listrik di sana menggunakan tenaga batu bara.

Tingginya harga batu bara membuat perusahaan listrik kesulitan, terutama saat permintaan juga ikut tinggi.

Harga batu bara ibarat roller coaster di bulan Oktober. Di awal bulan batu bara terus menanjak hingga memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa, tetapi setelahnya berbalik nyungsep hingga puluhan persen, dan berada di level terendah nyaris 3 bulan terakhir.

Melansir data Refinitiv, harga batu bara acuan di Ice Newcastle Australia untuk kontrak dua bulan ke depan anjlok 10,12% ke US$ 154,9/ton pada perdagangan Jumat (29/10) kemarin, melansir data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 5 Agustus lalu

Sepanjang pekan ini, batu bara tercatat merosot nyaris 19%. Sementara jika dilihat dari rekor tertinggi sepanjang masa US$ 280/ton yang dicapai pada 5 Oktober lalu, maka harga batu bara sudah ambrol lebih dari 44%.

China yang terus berupaya mengintervensi pasar batu bara membuat harga acuannya semakin merosot.

Batu bara adalah komoditas strategis bagi China, karena sekitar 60% pembangkit listrik di sana menggunakan tenaga batu bara.

Tingginya harga batu bara membuat perusahaan listrik kelimpungan karena di sisi lain permintaan juga sangat tinggi.

Pemerintah China sudah memberikan persetujuan bagi 153 penambang untuk meningkatkan produksi. Penambahan produksi diharapkan mampu menurunkan harga, dan dampaknya sudah terlihat belakangan ini.

Terbaru, China dikabarkan akan melakukan intervensi langsung dengan menetapkan target harga batu bara.

Reuters melaporkan rencana tersebut diungkapkan pada pertemuan antara Komisi Pengembangan dan Reformasi Nasional (NDRC) dengan para penambang batu bara, distributor, juga perusahaan pembangkit listrik pada Selasa dan Rabu pekan ini.

Di sisi lain, terkait dengan krisis energi, perusahaan energi besar China juga sempat mencari kesepakatan jangka panjang dengan pemasok dari Amerika Serikat (AS) pada pertengahan Oktober lalu.

Sebuah sumber mengatakan kepada Reuters jika perusahaan energi besar seperti Sinopec Corp dan China National Offshore Oil Company (CNOOC) sedang dalam pembicaraan lanjutan mengenai kontrak jangka panjang dengan eksportir gas alam cair (LNG) dari AS.

Pembicaraan ini dikatakan dapat menghasilkan kesepakatan senilai puluhan miliar dolar yang akan meningkatkan impor LNG China dari AS di tahun-tahun mendatang.

Sebelumnya perdagangan gas antara kedua negara sempat berhenti sebentar saat perang dagang China-AS 2019 silam.

ShareTweetSend
Previous Post

Megawati Ingin PDIP Menang Terus, Demokrat Semprot Begini

Next Post

Berkas Perkara Ijazah Palsu Kades Tebo Diteliti Jaksa

Related Posts

Hesti Haris Serahkan 50 Unit Bantuan Bedah Rumah di Kota Jambi

Hesti Haris Serahkan 50 Unit Bantuan Bedah Rumah di Kota Jambi

30 Agustus 2025
PEP Jambi Field Torehkan Produksi 1.243 BOPD Lewat Sumur PPS-020 di Puspa Asri

PEP Jambi Field Torehkan Produksi 1.243 BOPD Lewat Sumur PPS-020 di Puspa Asri

28 Agustus 2025
PKS Tanjabbar Siap Dukung Usman Ermulan Maju di Pulgub Jambi

Ketua IKAL-Lemhannas Dukung Rencana Al Haris, Sentil Kepala BPJN Berfikir Maju Sedikit

20 Agustus 2025
HUT ke-80 Republik Indonesia, SKK Migas Perwakilan Sumbagsel Upacara di 4 Lokasi

HUT ke-80 Republik Indonesia, SKK Migas Perwakilan Sumbagsel Upacara di 4 Lokasi

19 Agustus 2025
Semangat HUT RI, Seismic 2D – Gerbera Pertamina EP Akan Lalui 5 Kabupaten di Provinsi Lampung

Semangat HUT RI, Seismic 2D – Gerbera Pertamina EP Akan Lalui 5 Kabupaten di Provinsi Lampung

18 Agustus 2025
Jadi Dewan Penyantun UIN STS, Ini Sepak Terjang Usman Ermulan

Tiap Minggu Disbun Cuma Sibuk Tetapkan Harga TBS, IKAL-Lemhannas: Apalah Cukupnya

15 Agustus 2025
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • HEADLINE
  • HUKRIM
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DEMOKRASI
  • EKONOMI
  • MILENIAL
  • PENDIDIKAN

© 2024 PT Aksi Indah Pratiwi. All Rights Reserved. | Aksipost.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In