Muarasabak,AP – Saat ini, harga cabai merah di pasar tradisional Kelurahan Parit culum I, Kecamatan Muara Sabak mengalami kenaikan harga. Dimana sebelumnya hanya Rp.35 ribu perkilogram sekarang melonjak hingga Rp.50 ribu perkilogram. Dengan harga itu, membuat sejumlah pengunjung pasar mengurangi belanja cabainya. Karena kenaikan harga itu dianggapnya semakin pedas.
Seperti yang diungkapkan oleh satu diantara pengunjung pasar, Sunarni, warga asal Dendang. Dia mengatakan bisanya saat berkunjung ke pasar dia membeli cabe satu kilogram. Namun dengan harga cabe yang meroket tersebut, terpakasa Sunarni mengurangi jumlah cabe kebutuhannya.
“Biasanya kami, kalau kepasar ini langsung beli satu kilo sekaligus. Karena haraga cabe sekarang mahal, terpaksalah dikurangi, hanya beli setengah be,” kata Sunarni ketika disambangi media ini di lasar kalangan, Kamis (8/3) kemarin.
Sementara itu, Risma satu diantara pedagang di pasar Tradisional Muara Sabak mengungkapkan, bahwa kenaikkan harga disebabkan tipisnya pasokan cabai merah.
Meski terus merangkak naik, Risma menilai harga cabai merah saat ini masih tergolong wajar. Menurutnya, kenaikan harga baru dianggap terlalu tinggi bila tembus Rp 50 ribu per kg.
“Biasanya hal itu terjadi karena cuaca buruk di daerah pemasok. Kita mengambil cabai di Pasar Angso Duo tu Rp 45 ribu perkilo,” jelasnya.
Lanjut Risma, dampak naiknya harga cabai yakni cabai merah biasanya banyak di beli masyarakat. namun karena cabai merah naik. minat pembeli menjadi berkurang di pasar.
“Biasanya dari kecamatan Dendang, sabak barat dan lain-lain banyak langganan yang membeli. tpi sekarang berkurang,” cetusnya.
Risma berharap, agar pemerintah sebisa mungkin memperhatikan para pedagang cabe di pasar serta bahan pokok lainnya. karena saat ini mengeluh atas naiknya harga cabe merah.
“Aduh, tinggi kali bang harga cabe, kami pedagang hanya bisa perhatian dari pemerintah. Kalau gini terus kita juga ikut merugi, karena pengunjung pasar semakin merosot dibuatnya,” pungkasnya.(fni)