Kualatungkan, AP – Tingginya aktivitas Gelombang di perairan Pengabuhan kualatungkal dan sekitarnya yang mencapai satu hingga 2 (Dua) meter menuntut pengusaha ankutan laut harus berhati-hati.
Disamping Meningkatnya aktivitas angkutan sungai di kawasan Perairan Pengabuhan terutama di pelabuhan Lasedap, Pelabuhan Ampera Kualatungkal dan Marina batam, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan (DLLAJ) dan Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kualatungkal, menghimbau terus mengutamakan keselamatan para penumpang.
Kepala KSOP Kualatungkal, Asrizal Said melalui kaban satkambandar Junaidi mengatakan, intensitas gelombang laut memang tengah mengalami peningkatan. Walaupun belu adanya himbauwan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), namun pihaknya berharap para pengusaha laut tetap waspada.
“Bukan hanya penumpang, Pengusaha angkutan laut juga harus waspada, hususnya bagi aktivitas yang melewati ambang luar seperi Tungkal, batam, Tungkal Tanjung pinang, atau Tungkal tembilahan, mendahara, atau pun sebaliknya,” harapnya.
Dikatakannya, walaupun belum adanya himbauan dari BMKG terkait intensitas gelombang atau tingginya gelomban untuk wilayah perairan pengabuhan, namun perubahan angin laut saat ini juga berpengaruh besar terhadap peningkatan intensitas gelombang.
“Saat ini kita tengah menghadapi angin utara, kekuata angin dapat menimbulkan gelombang besar. Kondisi ini sangat membahayakan jika pengusaha atau pelaku usaha laut tidak waspada,” terangnya.
Ia berharap, bukan hanya pengusaha angkutan laut, nelayan tradisional juga diharapkan tetap waspada.
Sayangnya, dari pantauwan media di beberapa pelabuhan penyerangan seperti Pelabuhan Lasedap, dan pelabuhan Ampera, spit Boat nampak tidak mengindahkan keselamatan penumpang. Dengan memuat barang yang tidak sesuai standar, spit Boat dengan kapasitas 20 orang jugaa nampak melebihi muatan hingga nampak sarat bahkan nampak membahayakan.
“Kami cuman kemendahara pak dekat,” cetus salah satu pengemudi speed Boat jurusan Kualatungkal Mendahara dan sekitarnya. her