Kualatungkal, AP – Warga di lima desa Kecamatan Renah Mandaluh terus menuntut soal dugaan penyerobotan lahan seluas ribuan hektare. Koperasi Kotalu dituding sudah lama vakum ditengarai sebagai bamper untuk menguasai lahan masyarakat.
Koperasi Kotalu sudah vakum 20 tahun tiba-tiba hidup dan langsung membuat petani menjadi susah. “Kenapa pemerintahan di era Safrial selaku kepala daerah tidak mengambil sikap tegas apa yang terjadi yang di alami masyarakat,” ujar salah satu pendemo.
Dia menjelaskan, sepengetahuannya zaman pemerintahan sebelumnya banyak koperasi yang tidak aktif divakumkan, salah satunya ialah koperasi Kotalu, namun yang terjadi sekarang tiba-tiba muncul langsung meyerobot lahan milik warga.
“Kuat dugaan ada orang penting di Kabupaten ini bermain dibalik layar sengaja memakai tangan koperasi Kotalu ini,” tegasnya.
Tidak aktifnya Koperasi Kotalu dibenarkan anggota DPRD Tanjabbar, Ombing Sukisman. Dia menegaskan, koperasi Kotalu sudah lama vakum dan sudah tidak aktif selama hampir 20 tahun.
“Kita juga tidak tau dan tidak mengerti kenapa bisa aktif atau timbul lagi koperasi Kotalu ini, diwaktu zaman Bupati sebelumnya sudah jelas divakumkan karena tidak aktif,” ujarnya.
Ia berjanji akan tetap terus berupaya memperjuangkan hak masyarakat bagaimana pun caranya nanti, hendaknya harus ada solusi sehingga tidak merugikan kedua belah pihak bukan seperti main serobot saja lahan warga, paling tidak ada solusi dan tidak merugikan kedua pihak.
“Masyarakat menilai koperasi Kotalu sudah lama tidak aktif, jika tidak ada titik temu konflik ini dewan akan memdampingi masyarakat ke pusat membawa aspirasi masyarakat ini, “ tandasnya. her