Kualatungkal, AP – Dari kontrak awal proyek pekerjaan jalan Semau-Roro dengan panjang 13 KM ternyata hanya dikerjakan sepanjang 5,8 KM. Perubahan volume setelah kontrak pekerjaan dirubah di penghujung tahun 2017 setelah proyek lama berjalan.
Pekerjaan jalan sepanjang 13 kilometer yang nilai kontrak awalnya sebesar Rp 26 miliar dari APBD Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) Tahun 2017 kemudian dirubah menjadi Rp 21 miliar lebih dengan panjangnya 8,6 kilometer.
Perubahan kontrak pada megaproyek yang menjadi priotitas Bupati Dr Ir H. Safrial MS itu, menurut Plt Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjab Barat, Apri Dasman yang beralasan karena cuaca yang tidak memungkinkan.
“Kita sudah melakukan koordinasi dengan pihak BMKG Jambi, memang karena cuaca dari bulan Oktober 2017 tidak memungkinkan mengingat di Kualatungkal musim hujan dan air pasang dalam,” kata Apri Dasman.
Dia menjelaskan, pada kontra awal proyek tersebut adalah Rp 26 miliar dengan panjang 13 kilometer, kemudian dengan alasan cuaca pada bulan Oktober 2017 kontrak berubah menjadi Rp 21 miliar lebih dengan panjang jalan yang hanya 8,6 kilometer dan yang selesai dilakukan pengerasan hingga akhir tahun 2017 hanya 5,6 kilometer.
“8,6 kilometer kontrak yang telah di adendum dari kontrak awal, memang yang dilakukan pengerasan sepanjang 5,8 kilometer, dan 3 Kilometer dari kontrak yang sudah didum hanya timbunan tanah,” jelasnya.
Terjadinya perubahan yang sangat signifikan, pekerjaan proyek yang seharusnya sudah bisa dinikmati masyarakat pada tahun 2018 itu, menjadi PR baru bagi pemerintah setempat untuk menuntaskan sekitar 8 kilometer sisa pekerjaan tahun lalu.
Meski demikian, Apri Dasman tetap beranggapan proyek tersebut selesai 100 persen. “Setelah di Dum (proyek peningkatan jalan dari Semau –Pelabuhan Roro) selesai 100 persen,” menurutnya. (her)